Konon, ini merupakan salah satu jurus untuk menyebarluaskan agama Islam di tengah masyarakat Kudus yang saat itu menganut agama Hindu. Maklum, sapi bagi masyarakat Hindu dianggap binatang suci. Itu sebabnya, tak ada soto kudus dengan daging sapi. Yang ada adalah soto berdaging ayam dan kerbau.
Pada soto kerbau, dagingnya terasa lembut dan berwarna merah muda. Kuah soto yang segar berasal dari kaldu dan jeroan kerbau. Untuk menetralisir bau daging kerbau, penjual menaburi bawang putih goreng.
Saking kondangnya, soto kudus berbiak hingga ke pelosok negeri. Padahal, belum tentu soto kudus itu diproduksi oleh orang asli Kudus. Biasanya cuma nebeng popularitas nama soto kudus.
Soto Kudus disajikan dalam mangkok mungil. Bukan karena si penjual pelit, tetapi memang begitu porsi dari sono-nya. Tak heran, bila penikmat soto kerbau kudus biasa makan lebih dari satu mangkok. Salah satu warung soto kerbau yang terkenal disana adalah soto kerbau PAK DI, lokasinya cukup mudah dijangkau yaitu di Pasar Kliwon Kudus. Selamat mengantri untuk menikmati soto kerbau yang nyuss.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar